Sabtu, Desember 03, 2011

golongan bakteri coli

pendahuluan
Golongan bakteri coli, merupakan jasad indikator di dalam substrat air, bahan makanan, dan sebagainya untuk kehadiran jasad berbahaya, yang mempunyai persamaan sifat: gram negatif, berbentuk batang. tidak membentuk spora, dan mampu menfermentasikan kaldu laktosa pada temperatur 37oC dengan membentuk asam dan gas di dalam waktu 48 jam.
Escherichia coli sebagai salah satu contoh terkenal mempunyai beberapa spesies hidup di dalam saluran pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah panas. Sejak diketahui bahwa jasad tersebut tersebar pada semua individu, maka analisis bakteriologi air minum ditujukan kepada kehadiran jasad tersebut. Walaupun adanya jasad tersebut tidak dapat memastikan adanya jasad patogrn secara langsung, tetapi dari hasil yang didapat, memberikan simpulan bahwa bakteri Coli dalam jumlah tertentu di dalam air, dapt digunakan sebagai indikator adanya jasad patogen.
Kehadiran mikroba patogen di dalam air buangan, merupakan salah atu conton interaksi dua prinsip, yaitu bahwa populasi patogen di dalam air buangan yang jsutru paling tinggi nilai toleransinya kalau dibandingkan dengan jenis lain yang nonpatogen. Karena bakteri Coli pada umumnya didapat dalam feses, kehadirannya di dalam makanan dan minuman dijadikan indeks pencemaran bakteri fekal.

penyebab pencemaran fekal
Dulu jasad yang meragikan laktosa secara lamabt dianggap sebagai golongan Coli yang menyebabkan pencemaan serta sudah lama terjadi, tetapi tidak mempunyai arti sanitasi. Sekarang telah terbukti bahwa jasad tersebut merupakan suatu jenis yang termasuk tipe normal, sehingga mempunyai arti sanitasi pula.
Kaldu laktosa dianjurkan untuk dipergunakan di dalam tes penduga untuk analisis mikrobiologi air. Agar endo atau agar EMB (levine) merupakan media padat yang dapat dipergunakan untuk menentukan jenis bakteri Coli dengan memberikan hasil tes positif di dalam tabung.
Agar EMB yang menggunakan eosin dan metilen biru sebagai indikator memberikan adanya perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa dengan yang tidak. Medium tersebut mengandung sakarosa, karena kemampuan bakteri Coli yang lebih cepat meragikan skarosa daripada laktosa.
Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya digunakan tabel Hopkins, yang lebih dikenal dengan nama tabel MPN (Most Probable Number).
Tabel tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan jumlah bakteri Colli di dalam 100 ml contoh air yang positif terhadap tes penentu atau tes pelengkap dengan menggunakan perlakuan 10 ml, 0,1 ml contoh air.

Beberapa kejelekan metode ini:
1. di dalam satu waktu percobaan, hanya dapat menggunakan sedikit contoh air.
2. membutuhkan waktu lama
3. di dalam menghitung jumlah coli hanya didapatkan jumlah perkiraan secara kasar
4. membutuhkan banyak media dan perlengkapan
5. tidak dapat dilakukan di lapangan

daftar pustaka
Unus, Suriawiria. 1996. Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar pengolahan Buangan secara Biologis. Penerbit Alumni: Bandung

Jumat, Desember 02, 2011

bakteri yang bermanfaat dan merugikan

bermanfaat
1. Nitrosomonas europaea : proses nitrifikasi
2. Nitrobacter winogradsky : penambah N2 udara
3. Methanomonas methanica : proses pembentukan gas bio
4. Thiobacillus denitrificans : proses denitrifikasi
5. Cellvibrio speciosa : pengurai selulosa
6. Azotobacter vinelandii : penambat N2 di udara
7. Rhizobium japonicum : penambat N2 di udara
8. Lactobacillus plantarum : proses 10. pembuatan asam laktat
9. Lactobacillus bulgaricus : proses pembuatan yoghurt
10. Propionibacterium rubrum : proses pembuatan asam propionat
11. Bacillus megaterium : jasad pengetes bioesei
12. Strepromyces griseus : proses pembuatan antibiotik dan vitamin B12

merugikan
1. Pseudomonas covovenenans : penghasil asam bongkrek
2. Vibrio chloreae : penyebab penyakit kolera
3. Vibrio parahaemolyticus : pembusuk, penghasil racun
4. Alcaligenes faecalis : pencemar
5. Escherichiaa coli : pencemar
6. Aerobacter aerogenes : pencemar
7. Salmonella typhi : penyebab penyakit tipus
8. Salmonella paratyphi : penyebab penyakit paratifus
9. Shigella shigae : penyebab penyakit disentri
10. Pasteurella pestis : penyebab penyakit pes
11. Staphycoccus aureus : pencemar
12. Neisseria gonorrhoea : penyebab penyakit gonorhea
13. Streptococcus aerus : pembusuk
14. Corynebacterium diptheriae : penyebab penyakit difteri
15. Clostridium botulinum : penghasil racun
16. Mycobacterium tuberculosis : penyebab penyakit TBC
17. Mycobacterium leprae : penyebab penyakit lepra
18. Treponema pallidum : penyebab penyakit sifilis

daftar pustaka:
Suriawiria, Unus. 1996. Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar Pengolahan Buangan secara Biologis. Penerbit Alumni: Bandung

Minggu, Juni 27, 2010

ekosistem II

INTERAKSI ANTARKOMPONEN DALAM SUATU LINGKUNGAN

1. interaksi antarindividu membentuk populasi
interaksi antarspesies yang sama pada suatu areal tertentu akan membentuk suatu populasi. contoh : interaksi gajah dengan gajah lain akan membentuk populasi gajah. Interaksi antarindividu di dalam spesies ini disebut interaksi intraspesifik

2. interaksi antarpopulasi membentuk komunitas
interaksi antarpopulasi dapat berbentuk hubungan:
1. simbiosis mutualisme (hubungan saling menguntungkan) --> kupu-kupu dan bunga
2. simbiosis komensalisme (hubungan yang salah satunya untung sementara yang lain tidak untung tidak rugi) --> anggrek dengan inangnya.
3. simbiosis parasitisme (hubungan yang alah satunya untung sementara yang lain rugi) --> benalu
4. predatorisme (pemangsa) --> harimau adalah predator bagi rusa
5. netralisme (tidak diuntungkan dan tidak dirugikan) --> antara kecoa dengan harimau

3. interaksi antarkomunitas dengan komponen abiotik membentuk sistem lingkungan
4. interaksi anntarekosistem membentuk biosfer
5. ekosistem berkembang membentuk klimaks

Jumat, Mei 21, 2010

EKOSISTEM

Ekosistem adalah ilmu biologi yang memelajari hubungan antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Secara garis besar, lingkungan dibagi menjadi 2 komponen, yaitu:
1. komponen biotik
2. komponen abiotik

KOMPONEN ABIOTIK
1. udara
2. air
3. mineral
4. cahaya
5. salinitas (kadar garam)
6. suhu
7. pH
8. topografi

KOMPONEN BIOTIK
1. PRODUSEN
produsen merupakan semua organisme tumbuhan berdaun hijau. Karena ia mempunyai klorofil, ia mampu mengubah zat anorganik menjadi organik dengan bantuan cahaya (fotosintesis) sehingga tumbuhan disebut autotrof.

2. KONSUMEN
konsumen meliputi hewan, manusia, dan tumbuhan yang bukan autotrof (contoh: tali putri). Konsumen tidak bisa mengubah zat anorganik menjadi organik sehingga ia disebut heterotrof.
jenis konsumen :
1. herbivor : hewan pemakan rumput (konsumen tingkat I)
2 . karnivor : hewan pemakan daging (konsumen tingkan II, dst)

3. PENGURAI
pengurai atau dekomposer merupakan mikroorganisme yang berperan menguraikan tubuh makhluk hidup yang telah mati. contoh : jamur dn bakteri

4. DETRITIVOR
hewan ini sama pengertiannya dengan pengurai, bedanya detritivor bukan mikroorganisme, melainkan cacing tanah, bintang laut, keluwing

5. SCAVANGER
hewan pemakan bangkai. contoh: burung gagak

6. PREDATOR
hewan pemangsa yang mengejar mangsa dan langsung dimakan

Jumat, Juli 24, 2009

vitamin

- vitamin dibutuhkan dalam tubuh dalam skala kecil namun perananannya sangat penting
- vitamin berfungsi sebagai regulator (pengatur) dengan mengadakan kerjasama dengan enzim dalam reaksi kimia
- penserita defisiensi vitamin disebut avitaminosis

Vitamin A (retinol)
rumus kimianya C20H30O
contoh sumber : hati, susu, mentega, keju, wortel, bayam
fungsi : menjaga kesehatan mata, hidung, mulut, pencernaan
akibat avitaminosis : hemeralopia, xeroftalmia, keratomalasia

vitamin B1 (thiamin)
rumus kimianya C12H17ON4S
contoh sumber : ragi, nasi, roti, serealia, hati, telur, ikan, buah, sayuran
fungsi : membantu mengubah karbohidrat menjadi energi
akibat avitaminosis : beri-beri

vitamin B2 (riboflavin)
contoh sumber : susu, roti, gandum, serealia, hati, buah, sayur, unggas
fungsi : membantu pengeluaran energi, menjaga kesehatan kulit, selaput lendir, dan susunan saraf
akibat avitaminosis : keilosis

vitamin B3 (niasin)
rumus kimianya C6H5ON
contoh sumber : hati, ayam, kalkun, halibut, susu, biji-bijian, buah, sayuran fungsi : membantu mengubah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi
akibat avitaminosis : pelagra

vitamin B6 (piridoksin)
rumus kimianya C6H12O2N
contoh sumber : susu, hati, daging, roti, gandum, serealia
fungsi : membantu reaksi enzim
akibat avitaminosis : pelagra, anemia, obstipasi

vitamin B5 (asam pantotenat)
rumuS kimianya C9H17O3N
contoh sumber : telur, hati, kacang merah, kacang tanah, biji-bijian, sayuran, ikan
fungsi : membantu metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
akibat avitaminosis : alergi, mual, sakit perut

vitamin B11 (asam folat)
rumus kimianya C12H12O6N7
contoh sumber : hati dan berbagai jenis sayuran
fungsi : membantu memroduksi sel darah merah, memertahankan susunan saraf
akibat avitaminosis : diare, anemia

vitamin C (asam askorbat)
rumus kimianya C6H8O6
contoh sumber : jeruk, jambu biji, brokoli, sayuran
fungsi : mempercepat pertumbuhan, menjaga kesehatan bagian mulut
akibat avitaminosis : skorbut, perdarahan kulit, kerusakan sendi

vitamin D (kolekalsiferol)
rumus kimianya C28H44O
contoh sumber : susu, minyak, hati ikan
fungsi : membantu metabolisme kalsium dan fosfor untuk tulang dan gigi
akibat avitaminosis : rakitis, osteoporosis

vitamin E (tokoferol)
rumus kimianya C29H50O2
contoh sumber : minyak, nabati, sayuran hijau, kecambah, biji-bijian
fungsi : mencegah dan mempertahankan selaput sel
akibat avitaminosis : keguguran, kulit mengalami gangguan

vitamin K
rumus kimianya : C31H46O2
contoh sumber : sayuran hijau, kedelai, hati sapi
fungsi : berguna dalam persenyawaan protombin
akibat avitaminosis : darah sukar membeku

vitamin H (biotin)
rumus kimianya C10H16O3N2S
contoh sumber : hampir semua jenis makanan
fungsi : perantara metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
akibat avitaminosis : dermatitis

Rabu, Juli 08, 2009

endometriosis

Endometriosis merupakan kondisi medis pada wanita yang ditandai dengan tumbuhnya sel endometrium di luar kandung rahim. Kandung rahim dilapisi oleh sel endometrium yang sangat berpengaruh terhadap hormon wanita. Normalnya, sel endometrium rahim akan menebal selama siklus kewanitaan berlangsung agar nantinya siap untuk menerima hasil pembuahan antara sel telur dan sperma. Bila sel telur tidak mengalami pembuahan, maka sel endometrium yang menebal akan meluruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

Pada endometriosis, sel endometrium yang semula berada dalam rahim akan berpindah dan tumbuh di luar kandung rahim. Sel ini bisa saja tumbuh dan berpindah ke ovarium, saluran telur (tuba fallopi), belakang rahim, ligamentum uterus bahkan dapat sampai ke usus dan kandung kencing. Sel endometrium ini memiliki respon yang sama seperti sel endometrium pada rahim dan sangat berpengaruh terhadap hormon kewanitaan. Pada saat menstruasi berlangsung, sel-sel endometrium yang berpindah ini akan mengelupas dan menimbulkan perasaan nyeri di sekitar panggul.


sumber : http://medicastore.com/artikel/272/Endometriosis_Jangan_sepelekan_Nyeri_Haid.html

Sabtu, Juni 27, 2009

protein

• Protein adalah senyawa yang tersusun atas unsure C, H, O, dan N, namun beberapa protein ada yang mengandung S dan P
• Protein tersusun atas asam amino. Asam amino dibagi menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesesnsial
• Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak dapat disentesis oleh tubuh sehingga harus didatangkan dari luar tubuh. Umumnya terdapat dalam protein hewani. Asam amino tersebut antara lain leusin, isoleusin, triptofan, fenilalanin, metionin, lisin, treonin, valin, histidin dan arginin
• Asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesa oleh tubuh sehingga tidak harus didatangkan dari luar tubuh. Umumnya terdapat dalam protein nabati. Asasm amino tersebut antara lain alanin, asparagin, prolin, asam aspartat, glisin, sistein, serin, tirosin, asam glutamat dan glutamin
• Protein berguna untuk intesis glukosa, pembentukan energi, bertindak sebagai enzim, transpor molekul, zat imun, kontraksi otot, mengatur pH darah, mengatur viskositas darah, transmisi saraf
• Pencernaan dan absorbsi dari protein

pencernaan protein dimulai dari lambung oleh HCL dan pepsin(menjadi proteosa dan pepton)
enzim pencernaan protein (tripsin, kemotripsin) dikeluarkan dari pancreas ke usus halus
diusus halus, protein di cerna
asam amino didalam mukosa usus sel usus halus di absorbsi
absorbsi asam amino masuk ke vena porta dan masuk ke hati
hati mengatur distribusi asam –asam amino keseluruh tubuh
protein yang berlebih tidak diperlukan / sintesis oleh tubuh akan dieksresikan memalui urine dan feces dalam bentuk urea

HCL dan pepsin dimulut dicerna secara mekanik
Pepsinogen HCL pepsi
Tripsinogen tripsin( dengan bantuan entero kinase
Kemotripsinogen kemotripsin
Pada bayi : casein koagulasi(dengan bantuan renin

• Kekurangan protein menyebabkan kwasiorkhor (penyakit kuning)