Jumat, April 24, 2009

annelida

Annelida berasal dari kata annulus yang artinya cincin. Cacing ini bentuknya gilik, tubuh beruas-ruas, dan memanjang. Pada setiap ruas (segmen) terdapat alat-alat tubuh, seperti alat pengeluaran, serabut saraf, alat reproduksi, dsb, sehingga tiap segmen memiliki kesamaan. Segmen yang sama disebut metameri. Annelida memiliki sistem saraf tangga tali, sistem pembuluh darah tertutup, sistem pencernaan makanan, dan reproduksi. Cacing ini bersifat hermaprodith. Annelida dibedakan menjadi 3 kelas berdasarkan ada tidaknya rambut (seta).

Kelas Polychaeta
Polychaeta artinya berambut banyak. Hampir semua Polychaeta hidup di laut. Badan Polychaeta beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai parapodia dan seta. Cacing ini tidak memiliki klitelum (sadel). Sebagian besar waktu Polycaheta berada dalam bentuk atoke, yaitu hewan yang belum masak secara seksual. Pada saat musim kawin, bagian tubuh tertentu membentuk gonad. Hewan yang sudah dewasa ini disebut epitoke. Epitoke mengandung gamet. Pembuahan terjadi di luar tubuh. Contohnya cacing palolo (Eugena viridis), dan cacing wawo (Lysidice oele), cacing kipas, Phyllodoce maculata, dan Trypanosyllis zebra.

Kelas Olygochaeta
Cacing ini mempunyai sedikit seta. Misalnya cacing tanah (Pheretima sp.) yang banyak terdapat di Asia dan Asia Tenggara. Di Amerika terdapat cacing tanah (Lumbricus sp.). Tubuh Peretima sp. lunak dan mengeluarkan lendir untuk mempermudah gerakannya. Untuk mempertahankan diri, cacing ini mengeluarkan selom (cairan putih). Cacing ini hermafrodit tetapi mengeluarkan perkawainan silang. Sistem transportasi tertutup, sistem ekskresi berbentuk cair yang disebut nefridia dan sistem sarafnya merupakan sistem saraf tangga tali.
Kelas Hirudinea
Cacing ini merupakan cacing pengisap darah. Lintah termasuk dalam golongan ini. Lintah (Hirudo medicinalis) memiliki tubuh yang berbuku-buku, pipih namun jika terisi darah ukurannya membesar seperti gilik. Cacing ini memiliki 2 alat pengisap yang terletak di posterior dan anterior. Jika cacing ini melekat dan mengisap darah, cacing ini mengeluarkan zat anestesi penghilang rasa sakit. Cacing ini juga mengeluarkan zat antikoagulan (anti pembekuan darah). Selain itu terdapt lintah darat (Haemadipsa javanica). Jika tergigit cacing ini, untuk melepaskannya pelu ditetesi air tembakau. Jangan ditarik, sebab pengaitnya akan tetap tertinggal di kulit dan darah akan tetap mengucur.

Tidak ada komentar: