Selasa, April 21, 2009

plathyhelminthes

Cacing atau vermes adalah hewan yang memiliki tubuh lunak, tidak bercangkang dan tubuhnya simetris bilateral. Cacing tergolong hewan triploblastik. Lapisan kulitnya, yaitu:
  1. ektoderma, lapisan luar yang akan berkembang menjadi kulit
  2. mesoderma, lapisan tengah yang akan berkembang menjadi otot dan beberapa organ
  3. endoderma, lapisan dalam yang akan berkembang menjadi alat pencernaan
CIRI UMUM PLATYHELMINTHES
  • Tubuh pipih dorsoventral dan tidak berbuku-buku
  • bentuk kepala segitiga
  • hidup di sungai, laut, danau, atau parasit pada suatu organisme
STRUKTUR dan FUNGSI TUBUH
  • Lapisan tubuh: triploblastik aselomata, simetri bilateral
  • Sistem pencernaan: sistem gastrovaskuler (berperan mencerna dan mengedarkan)
  • Sistem transpor: difusi dari permukaan tubuh
  • Sistem saraf: ganglion otak
  • Ekskresi dan osmoregulasi: sel api
  • Reproduksi : membelah diri atau hermaphrodite
KLASIFIKASI PLATYHELMINTHES
  1. Kelas Turbellaria atau Cacing Bulu Getar
Cacing Turbellaria adalah cacing yang dapat bergerak dengan menggetarkan bulu getarnya. Bulu getar ini dikenal dengan silia. Contoh Turbellaria adalah Planaria. Planaria hidup di sungai yang jernih. Planaria bisa dijadikan BOD (Biologycal Oxygen Demand) alami karena ia hidup di air jernih.Di bagian kepala terdapat bintik mata yang berfungsi untuk membedakan gelap dan terang. Planaria bersifat fototropik negatif (menjauhi cahaya). Mulut planaria terletak di tengah-tengah badan.

2. Kelas Trematoda atau Cacing Isap

contoh Trematoda adalah Fasciola, Clonorchis, dan Schistosoma
  • Fasciola, sering dikenal dengan cacing hati, karena hdup di hati inangnya. Fasciola hepatica hidup di hati domba sedangkan Fasciola gigantica hidup di hati sapi
  • Clonorchis, cacing hati yang hidup di hati manusia. Clonorchis memilih ikan air tawar sebagai inangnya dan sebagai tempat untuk meletakkan metaserkaria
  • Schistosoma, disebut juga cacing darah karena hidup di dalam pembuluh vena. Inangnya berupa manusia, biri-biri, binatang mengerat, dan sapi. Schistosoma juga mencari ikan air tawar sebagai inang perantara. Penyakit yang disebabkan oleh cacing ini adalah schistosomiasis. Penderita akan mengalami kerusakan hati, kelainan jantung, limpa, kantong kemih, dan ginjal
3. Kelas Cestoda atau Cacing Pita
ciri utama dari cacing ini adalah tubuhnya pipih dan berbuku-buku. Kulitnya dilapisi kitin sehingga tidak bisa dicerna oleh enzim inangnya. Contoh: Tenia saginata dan Taenia solium. Tubuh Taenia tersusun atas proglotid dan tidak memiliki usus. Setiap proglotid mampu memasukkan makanan, bernapas, reproduksi, hermaphrodite, tidak mempunyai sistem pencernaan makanan, dan sistem saraf tidak berkembang. Karena itu satu proglotid juga bisa disebut satu individu. Terdapat skoleks pada segmen pertama yang digunakan untuk menempel pada usus.

Taenia solium, memilih babi sebagai inang perantara dan menyerang manusia
Tenia saginata, memilih sapi sebagai inang perantara dan meyerang manusia

Tidak ada komentar: